guyon

Sabtu, 31 Desember 2011

Kejahatan Saat Natal


Hari ini adalah Natal dan hakim sedang dalam suasana hati yang gembira saat ia bertanya kepada tahanan,

"Anda dituntut karena tuduhan apa?"

"Melakukan belanja Natal terlalu awal", jawab terdakwa.

"Itu bukan suatu pelanggaran", kata hakim. "Seberapa awal anda melakukan belanja?"

"Sebelum toko dibuka."

Ibu Lebih Penting Daripada Istri


Cerita ini sebagai bukti bahwa ibu lebih penting dari segala apapun. Di sebuah bandara, ada seorang pria yang kehilangan istrinya. Dia bertemu dengan seorang anak kecil yang sedang menangis karena terpisah dari ibunya. Akhirnya mereka sepakat untuk sama-sama mencari.


Pria itu bertanya, "Ibumu ciri-cirinya seperti apa?"

Jawab si anak, "Ibu saya tingginya 172cm, wajah dan dadanya sexy seperti Melinda Dee, badannya langsing seperti gitar Spanyol, kulitnya putih, pakai rok mini dan sepatu hak tinggi seperti Jennifer Lopez..."

Si pria terperanjat, "Haaaaah... Trus?"

Si anak balik bertanya, "Kalau istri om ciri-cirinya seperti apa?"

"Sudahlah, lupakan dulu istriku, kita cari dulu ibumu saja..."

Ulang Tahun Perkawinan ke-60


Dalam sebuah perayaan ulang tahun perkawinan yang ke 60-tahun, pasangan manula yang usianya sudah 90 tahun. Para tamu terkesan oleh cara pasangan suami-istri manula itu memanggil pasangannya...

Kata sang suami: "Darling... Kamu dekat aku sini... Sayang, tolong ambilkan minum..."
Kata sang Istri: "Ya, Honey... Silahkan Sweetheart..."

Para pengunjung saling berbisik, "Luar biasa.. Mereka mesra sekali ya, sudah puluhan tahun menikah masih memanggil dengan panggilan mesra..."

Sang suami yang mendengar bisik-bisik itu berkata: "Sejujurnya, kami sudah lupa nama kami masing-masing sejak beberapa tahun lalu. Jadi kami saling memanggil dengan sebutan itu..."

Antrian Obral Toko Sembako


Sebuah toko sembako besar mengadakan obral besar. Pagi-pagi benar sudah terlihat antrian panjang, orang berjejal di depan pintu toko yang baru akan buka jam 9 pagi.

Seorang lelaki tua tampaknya tidak sabar, dia memotong antrian paling depan. Orang-orang yang antri kesal,

"Hei! Antri dong..." Si lelaki itu ditarik dan didorong ke belakang.

Rupanya lelaki tua ini tidak kapok. Dia mencoba utk yang kedua kalinya. Tapi orang-orang kembali mendorongnya ke barisan paling belakang, sambil mengomelinya.

Untuk ketiga kalinya, ia kembali berjalan menuju ke depan. Kali ini orang-orang yang antri mulai hilang kesabaran, sambil menyumpahi, mereka mendorongnya dengan lebih kasar hingga terjatuh...

Dengan tertatih-tatih si lelaki tua itu bangun sambil berteriak,

"Kalo lu olang belani dolong-dolong oweh lagi, oweh kagak jadi buka toko! Bialin lu olang pada antli sampe tua haiya!!"

Cara Menghadapi Pasangan yang Gaptek


Cara menghadapi pasangan yang gaptek:

1. Dekati dan beri senyuman
2. Pandang matanya dengan penuh kasih
3. Dekatkan mulutmu ke telinganya
4. Bisikkan dengan penuh perasaan: "NDESOOOO..."

Main HP di Atas Kuburan


Pada suatu malam Jumat Kliwon, seorang penjaga kuburan melihat ada seorang wanita sedang mainin HP di atas salah satu kuburan. Penjaga kuburanpun menegur:

"Mbak ngapain malam-malam gini mainin hape di atas kuburan?"

Si cewek menjawab, "Iya pak, abis dibawah sinyalnya lemah..."

WEDI OMBO (sesuatu) BANGET

Kamis, 29 Desember 2011
hari ini..hari kamis..gk tau tanggal berapa..pokok nya hari destinasi (bahasane deska) dmna sms nya deska bermulai ngajak touring..
yah tibalah hari ini..yg tadinya katanya mau anak2 strata21 aja..tapi ada tambahan masa yaitu ucok and friends (red: jambul,hanip,cukong,ariptkg)

hbis shubuhan tdi pagi aku tidur lagi mnunggu jam mnunjukkan pukul 07.30
stelah bangun dan siap2..aku segera mnuju jl.wonosari untuk munggu yg lain lewat situ...dan akhir nya singkat cerita mreka datang...trrus kita mnuju jogjaTv utk jemput si babi dan luthfi...
nah setelah mereka datang.,,mah do padu meh nangdi tujuane..ucok pengen nang wedi Ombo..tpi aawale do egah soale uadoh tenan..asemik..mangkat jam 9 tekan kono jam 11...tepos dah teposs..bokong e..mau ne meh ning siung..tpi njuk UCOK ngomong 5kilo mneh tekan wedi ombo kok..sante...haha gundule 5kilo..8kilo punjul e.
oia..tdi sempat diperjalanan..ada bis gede bgt neeteki dalan..angel tenan diselip..basa meh tak selip supire ngenggokke nengen..hadoh..aku mblasak kluar jalan..untung ra tibo..

ealah gustii gusti..tekan kono mendung..peteng...(doh) yawis lah...mbangane adoh2 muk lingguh akhire dolan2 dilit foto2 karo muklas le nduwe camera..haha... (pas le lanang do footo..kita tdk tahu apa yg dilakukan triangels yg mnunggu dikejauhan sana (red : ayu.,elak.,dita) hahahaha....

dan akhirnya,,tdi nyoba testing keawetan...
nulis nama DESKA <3 *ITA apakah bertahan..haha tdk sampe 1 mnit..sudah terhapuskan oleh desiran ombak..ckckck...sabar broo..sapa tau ada yg lebih baik *oups.

"rene ki ming ngeterke deska dolan" "ashhh adoh adoh tepos2 muk ketemu udan" itulah kalimat2 yg tdi sempat trdengar..ealah..ops..aku yo bilang gitu dink...AKHIRNYA hujan tiba gk permisi..mendung le peteng ndedet mau akhir turun dgn rintik2 hujan yg akhir nya bress duerees tenan..haha trus sempat tersirat dibenakku...wah iki ketokke udanne awet tenan..wedi tenan nek bali saiki..doh.. trus azka bilang,,wah wah mending bali sesok ki..wengi ki nginep kene..mbangane ngguling nang ndalan.. seketika itu pula muka nya ayu langsung mrengut..khawatir gittooo...dita kaoro elak opo mneh..jare digorook ki nek baline sesok..doh

eh pas aku lagi nulis ini..ada sms dr devri...giini nih sms nya " Wow, tman", td mso sy mimpi kta trdmpar d pntai brnama wdiombo, dan kta trjbk hujan deras, kdinginan, tp deska menenangkn kta, dia blng it hnya mimpi, dan saat kta bngun, kta akn brda d rmh dlm khangtan. Namun kta ttp anarki, bhkn ad yg usul deska drbus (tp ak y stju sh), dan stlh mlwti liku" gunung kdul, sya trbngun dan mlht lg langit cerah, subhanallah, bgt trasa nyata mimpi td, gmana pndpt tman", apa ad yg brmimpi sama? Nk iy, deska mau diapain? Haha

njuk langsung tak bales..."goreng kubur bakar cambuk..." haha tpi jare devri sakdurunge kuudu mijeti kabeh le melu mau..ckckck

oke lanjut ke crita
haha tpi ada sesuatu yg agak membuat betah disana..haha awal nya saul yg ngasi tau aku..haha sebut saja iini TV haha kata elak..ckckck mau tau ada apa??? kasi tau ndak yaa...haha
tanya saul aja deh ato ayu' ckckck mereka lebih tau dgn jelas,,wakakakakakakak..tep lucu..rodo senonoh..parah..rakalap pokoke...mnit demi mnit trlewati..kademen tenan...aku devri saul elak..duduk di sebuah dipan..tdi nya ayuk jug disitu..tpi pindah ke dipan yg dihadapan dipan kami..luthfi menemani si deska meratapi penyesalan..wakkaakak


setelah kami semua pesen mie rebus dan memakan nya..kami branjak utk sholat..trus segera pulang..dari pada nginep disitu..soalnya..blas operator hp manapun gk ada yg bisa nembus sinyal nya..haha andai klo jdi nginep disitu..tulisan ini bakalan jdi panjaaang bgt..dan kita bnar2 terdampar disitu..huffttt..

dan akhir nya kami bergegas pulang..hanip dan cukong misah di jalaan soalnya mau ke t4 simbah nya..haha nyut nyutan tenan bokong ini...
DAN AKHIRNYA 75km kemudiaaan...aku sudah sampai dirumaaah..trus mbukak leptop..trus ngetwiit nyetatus dan nulis ini cerita..
PKOKE SALAHE DESKA!!

walau le ngajak nang wedi ombo ucok..iiki tep IDENE DESKA pkoke..haha troubelmaker tenanan dino iiki..doh..hohoho

selesai..sampai kisah ini dibuat bikong ini masih nyut nyutan...






FIRST!

Selasa, 27 Desember 2011
TEKA TEKI HARI PERTAMA

1.     DREAM—REALITY
DREAM COMES TRUE.,PROVE IT!




2.     SOCIAL CLASS—BEAUTY—scintillating—(3i+6j-2k) – (2i+5j-3k)


TRUST YOUR PARTNER!





oke ini tugas kalian! upgrading mpk 2012

Selasa, 20 Desember 2011
WELCOME to The  WORLD


TUGAS Pra UPGrading MPK 11/12


1. tiap anggota MPK 11/12 membuat sebuah kode utk diri kalian masing2 berisi
a. Username : (nama kalian masing2 jgn alay)
b. Commission : (masing2)
c. Pasword : (berisi sebuah kalimat qoute.,trdiri atas 1 kalimat yg trsusun atas minimal 100huruf.,)(harus hapal masing2 individu)( pasword hanya boleh di ketahui oleh pemilik pasword dan koor KOor KOASINTER)


2.Cocard (masing2 komisi membuat sendiri yg mncerminkan komisinya,dan harus dpt dimengerti oleh komisi lain apa maksud cocard tsb!)


Pra UPGrading ( 2 januari- 7 januari 2011)
Agenda :
1. kalian harus dapat berkomunikasi lengkap 29 org di GRHA MPK setelah PulSek +5
2. memecahkan teka-teki yang akan diberikan pada setiap harinya..(teka teki ini hanya dpt di pecahkan jika kalian dpt berkomunikasi lengkap 29 org
3. setiap hari akan ada dua teka teki.. teka teki pertama jawabannya hanya dpt dijawab oleh salah sat dari peserta upgrading.,,dan teka teki kedua adalah jawaban utk tempat mengambil teka teki pada hari selanjutnya..maksimal jam 7.15 / bel masuk sekolah
 contoh : jawaban teka teki pertama dapat di jawab oleh sodara fulan..dan teka teki kedua adalah sebuah tempat ato nama orang untuk mngambil teka teki slanjutnya pada hari berikutnya.,,dan harus diambil sebelum bel masuk sekolah


KETENTUAN
Tugas 1 :
di kumpul dalam 1 file ms.word oleh koor koasinter.,dan mnyerahkan file tersebut pada salah satu senatatama.,,dan di upload di group mpk the big family atau langsung di kirim ke email berikut :
adam.ikhya1993@gmail.com


file di kirim maksimal tgl 25 desember  2011 pukul 10.00 WIB


nb: 1. peserta harus menjaga kesehatan secara sungguh2 mulai dari tgl 2 januari sampai 8 januari 2011 pukul 24.00
2. sekum MPK 11/12 harus membuat surat ijin menginap untuk upgrading kepada orang tua peserta upgrading masing2
3. dari keseluruhan jumlah mpk 11/12.,,minimal ada 15 orang yg memiliki SIM C dan motor
4. untuk perlengkapan yang akan di bawa dan hrus dibawa apa saja akan diberikan bersaamaan dgn teka teki ke 4
5.senatatama harus hapal detail setiap anggota MPK..sedetail2 nya
6. bagi anggota MPK yg ikut PENTAS LAB..akan di tunggu sampai ahad 8 januari pukul 01.00 WIB
7. Pada hari Sabtu pukul 14.00 sudah berkumpul di lapvol utk TM slama 30 mnit,dilanjutkan mandi di salah satu kamar mandi sekolah..,sholat ashar dan berangkat menuju lokasi setelah ada pengarahan
8. perhatikan semua ini baik baik!






gud lak!




There never was a good war, or a bad peace.

cak nun

Kamis, 15 September 2011

Makna Spiritual Dan Sosial Ibadah Puasa
Ditulis Oleh: Muhammad Ainun Nadjib
Tulisan ini bisa dimulai dari perspektif Rukun Islam. Dari syahadah hingga menunaikan haji di rumah suci Allah. Kita mencoba menjelaskan satu per satu maqam Rukun Islam tersebut. Dan, pada akhirnya, kita akan melihat maqam ibadah puasa, yang menjadi topik bahasan tulisan ini. Apakah maqam-maqam itu saling terkait, atau tidak?

‘Alamat’ dan ‘Jurusan’


Syahadah.
 Salah satu Rukun Islam berarti ketetapan dan penetapan titik pijak dan sekaligus arah tujuan gerak kehidupan manusia Muslim. Semacam ‘alamat’ dan ‘jurusan’. Pertama barangkali pada spektrum kosmologis kemudian teologis, baru kemudian kedua kultural.

Pandangan tentang ’sangkan paran’, semacam alamat historis-kosmologis,mawaddah wa rahmah, juga huda, bayyinat, wa furqan) menentukan alamat teologis (atau a-teologis)nya. Berdasarkan itu maka ia berangkat merumuskan alamat sosialnya, alamat kulturalnya, juga mungkin alamat politiknya, bahkan bukan tidak mungkin juga alamat geografisnya. Dengan itu, beda pandang manusia mengenai dunia, akhirat, dan tentang dunia akhirat menjadi terumuskan. menurut manusia untuk (melalui akal pikiran maupun melalui informasi wahyu,

Menduniakan Akhirat, Mengakhiratkan Dunia, dan Mendunia-akhiratkan Kehidupan


Pada budaya dan perilaku manusia beserta sistem nilai yang disusun dalam kolektivitas mereka, ada yang memandang dunia ini sebagai tujuan. Seluruh aktivitas pribadi, gerakan sosial, pengorganisasian kekuasaan dan kesejahteraan di antara mereka, dilaksanakan dengan mengandaikan bahwa dunia ini adalah wadah satu-satunya dari segala awal dan segala akhir.

Wadahnya hanya dunia. Substansinya hanya dunia. Metodenya hanya dunia. Dan, targetnya juga hanya dunia. Orang lahir, orang bersekolah, orang bekerja, orang berkuasa, orang berkarier, dalam ‘durasi’ dunia.

Segala sesuatunya akan berbeda dengan pandangan lain yang meletakkan dunia sebagai titik tolak dan titik pijak untuk melangkah ke akhirat. Sejarah di dunia dikerjakan sebagai jalan (syari’, thariq, shirath), dan produknya adalah akhirat. Setiap kegiatan dan fungsi manusia dalam sejarah, selama dunia berlangsung, berlaku sebagai metoda. Berkedudukan tinggi, berjaya, unggul, atau menang di antara manusia, tidak dipahami sebagai neraka. Sebab surga dan neraka adalah produk dari penyikapan (teologis, moral, kultural) manusia atas semua keadaan tersebut.

Dalam hal ini belum akan kita perdebatan tentang apakah dunia dan akhirat itu diwadahi oleh dua satuan waktu yang berbeda, atau terletak pada rentang waktu yang sama, yang dibatasi oleh momentum yawm al-qiyamah, ataukah dunia dan akhirat itu sesungguhnya berlangsung sekaligus.

Ikrar teologis (yang beraktualisasi kultural) yang dilaksanakan melalui syahadatain, ibadah lain serta ’syariat’ hidup secara menyeluruh adalah suatu pengambilan sikap, suatu pilihan terhadap pandangna atas dunia dan akhirat. Dengan pijakan sikap ini manusia menggerakkan aktivitas sosialnya, melaksanakan upaya-upaya hidupnya, serta menja-dikannya sebagai pedoman di dalam memandang, menghayati dan memperlakukan apapun saja dalam hidupnya.

Tidak termasuk dalam katagori ini pola sikap manusia yang dalam bersyahadat seakan-akan mengambil keputusan teologis yang memetodekan dunia untuk target akhirat, namun dalam praktiknya ia lebih cenderung meletakkan dunia sebagai target dan tujuan.

Kerancuan sikap semacam ini bisa dilatarbelakangi oleh semacam kebutaan (spiritual), oleh inkonsistensi (mental), oleh kemunafikan (moral), atau oleh tiada atau tidak tegaknya pengetahuan (intelektual). Yang terjadi padanya adalah kecenderungan menduniakan akhirat. Sementara pada manusia yang dalam konteks tersebut tercerahkan spiritualitasnya, yang konsisten sikap mentalnya, yang teguh moralnya, dan yang tegak pengetahuannya- kecenderungannya adalah mengakhiratkan dunia, atau dari sisi lain ia bermakna menduniaakhiratkan kehidupan.

Evolusi Salat dan Idul Fitri-Idul Fitri Kecil


Salat.
 Ibadah Salat merupakan suatu metode ‘rutin’ kultural untuk proses pengakhiratan. Momentum-momentum salat lima waktu memungkinkan manusia pelakunya untuk secara berkala melakukan pengambilan ‘jarak dari dunia’.

Itu bisa berarti suatu disiplin intelektual untuk menjernihkan kembali persepsi-persepsinya, untuk memproporsionalkan dan mensejatikan kembali pandangan-pandangannya terhadap dunia dan isinya, sekaligus itu bermakna ia menemukan kembali kefitrian-diri-kemanusiaan. Salat dengan demikian adalah idul fitri-idul fitri kecil yang bersifat rutin. Sekurang-kurangnya salat mengandung potensi untuk membatalkan atau mengurangi keterjeratan oleh dunia. Ini sama sekali bukan pandangan antidunia. Yang saya maksud, sebagai substansi, target, titik berat atau tujuan kehidupan.

Ibadah salat dengan demikian adalah suatu transisi sistem yang terus-menerus mengingatkan dan mengkodisikan pelakunya yang memelihara sikap mengakhiratkan dunia atau menduniaakhiratkan kehidupan. Ibadah salat menawarkan irama, yaitu proporsi kedunia-akhiratan yang dialektis berlangsung dalam kesadaran, naluri dan perilaku manusia.

Kalau kita idiomatikkan bahwa salat itu bermakna pencahayaan (’air hujan’, salah satu jenis air yang disebut oleh al-Qur’an), maka jenis ibadah berkala ini berfungsi mencahayai dan mencahayakan kehidupan pelakunya. Mencahayai dalam arti menaburkan alat penjernihan diri dan persepsi hidup. Mencahayakan dalam arti memberi kemungkinan kepada pelakunya untuk bergerak dari konsentrasi kuantitas (benda, materi) menuju dinamika kreativitas (energi) sampai akhirnya menuju atau menjadi kualitas cahaya (Allahu nur al-samawat wa al-ardl).

Ibadah salat bersifat kumulatif dan evolusioner, sebagimana zakat yang berlambangkan susu (jenis air lain yang disebut oleh al-Qur’an). Kambing tidak meminum susunya sendiri, melainkan mendistribusi-kannya kepada anak-anak dan makhluk lain. Etos zakat adalah membersihkan harta perolehan manusia. Membersihkan artinya memproporsikan letak hak dan wajib harta. Manusia tidak memberikan zakat, melainkan membayarkan atau menyampaikan hak orang atau makhluk lain atasnya.

Revolusi Puasa, Melampiaskan dan Mengendalikan


Puasa
. Berbeda dengan salat dan zakat, ibadah puasa bersifat lebih ‘revolusioner’ radikal dan frontal. Waktunya pun dilakukan pada masa yang ditentukan, seperti disebutkan al-Qur’an. Dan, waktu puasa wajib sangat terbatas. Hanya pada bulan Ramadhan.

Orang yang berpuasa diperintahkan untuk berhadapan langsung atau meng-engkau-kan wakil-wakil paling wadag dari dunia dan diinstruksikan untuk menolak dan meninggalkannya pada jangka waktu tertentu.

Pada orang salat, dunia dibelakanginya. Pada orang berzakat, dunia di sisinya, namun sebagian ia pilah untuk dibuang. Sementara pada orang berpuasa, dunia ada di hadapannya namun tak boleh dikenyamnya.

Orang berpuasa disuruh langsung berpakaian ketiadaan: tidak makan, tidak minum, dan lain sebagainya. Orang berpuasa diharuskan bersikap ‘tidak’ kepada isi pokok dunia yang berposisi ‘ya’ dalam substansi manusia hidup. Orang berpuasa tidak menggerakkan tangan dan mulut untuk mengambil dan memakan sesuatu yang disenangi; dan itu adalah perang frontal terhadap sesuatu yang sehari-hari meru-pakan tujuan dan kebutuhan.

Puasa adalah pekerjaan menahan di tengah kebiasaan menum-pahkan, atau mengendalikan di tengah tradisi melampiaskan. Pada skala yang besar nanti kita bertemu dengan tesis ini; ekonomi-industri-konsumsi itu mengajak manusia untuk melampiaskan, sementara agama mengajak manusia untuk menahan dan mengendalikan. Keduanya merupakan musuh besar, dan akan berperang frontal jika masing-maisng menjadi lembaga sejarah yang sama kuat.

Sementara ibadah haji adalah puncak ‘pesta pora’ dan demonstrasi dari suatu sikap, pada saat dunia disepelekan dan ditinggalkan. Dunia disadari sebagai sekadar seolah-olah megah.

Ibadah thawaf adalah penemuan perjalanan sejati sesudah seribu jenis perjalanan personal dan personal yang tidak menjanjikan kesejatian dan keabadian. Nanti kita ketahui gerak melingkar thawaf adalah aktualisasi dasar teori inna lillahi wa inna ilayhi raji’un. Suatu perjalanan nonlinier, perjalanan melingkar perjalanan siklikal, perjalanan yang ‘menuju’ dan ‘kembali’nya searah.

Ihram adalah ‘pelecehan’ habis-habisan atas segala pakaian dan hiasan keduniaan yang palsu status sosial, gengsi budaya, pangkat, kepemilikan, kedudukan, kekayaan, atau apapun saja yang sehari-hari diburu oleh manusia. Sehabis berihram mestinya sang pelaku mengerti bahwa nanti kalau ia pulang dan hadir kembali ke kemegahan-kemegahan dunia–tak lagi untuk disembahnya atau dinomorsatukannya. Karena ihramlah puncak mutu dan kekayaan.

Tauhid Vertikal dan Tauhid Horisontal


Adapun apa, ke mana, dan bagaimanakah sesungguhnya yang dijalani oleh para pelaku Rukun Islam, terutama yang ber’revolusi’ dengan puasa?

Pilar utamanya adalah tauhid vertikal (tawhid ilahiyyah) dan tauhid horisontal (tawhid basyariyyah). Tauhid itu proses penyatuan. Penyatuan (ilahiyyah) ke atau dengan Allah, serta penyatuan ke atau dengan sesama manusia atau makhluk, memiliki rumus dan formulanya sendiri-sendiri.

Perlawanan terhadap dunia, penaklukan atas diri dan kehidupan untuk diduniaakhiratkan yang ditawarkan oleh ibadah puasa–sekaligus berarti proses deindividualisasi, bahkan deeksistensialisasi. Tauhid adalah perjalanan deeksistensialisasi, pembebasan dari tidak pentingnya identitas dan rumbai-rumbai sosial keduniaan di hadapan Allah. Segala kedudukan, fungsi dan peran di dunia dipersembahkan atau dilebur ke dalam eksistensi sejati Allah dan kasih sayang-Nya. Tauhid sebagai perjalanan deindividualisasi berarti menyadari dan mengupayakan proses untuk larut menjadi satu atau lenyap ke dalam wujud-qidam-baqa’ Allah. Manusia hanya diadakan, diselenggarakan seolah-olah ada, ada-nya palsu–oleh Yang Sejati Ada.

Yang juga ditawarkan oleh puasa adalah proses dematerialisasi, atau peruhanian atau dalam konteks tertentu pelembutan dan peragian. Dematerialisasi bisa dipahami melalui, umpamanya, konteks peristiwa Isra’ Mi’raj. Rasulullah mengalami proses transformasi dari materi menjadi energi menjadi cahaya. Maka, dematerialisasi vertikal bisa berarti mempersepsikan, menyikapi dan mengolah materi (badan, pemilikan, dunia, perilaku, peristiwa) untuk dienergikan menuju pencapaian cahaya. Fungsi sosial dikerjakan, managemen dijalankan, musik diciptakan, karier ditempuh, ilmu digali dan buku dicetak, uang dicari dan harta dihamparkan–tidak dengan orientasi ke kebuntuan dunia sebagai materi yang fana, melainkan digerakkan ke makna ruhani, pengabdian dan taqarrub kepada Allah, sampai akhirnya masuk dan bergabung ke dalam ‘kosmos’ dan sifat-Nya.

Proses dematerialisasi, proses ruhanisasi atau proses transformasi menuju (bergabung, menjadi) Allah, meminta hal-hal tertentu ditanggalkan dan ditinggalkan. Dalam bahasa sehari-hari orang bilang: jangan mati-matian mencari hal-hal yang tidak bisa dibawa mati.

Menanggalkan dan meninggalkan itu mungkin seperti perjalanan transformasi padi menjadi beras, dan menjadi nasi. Padi menjadi beras dengan menanggalkan kulit. Beras juga padi, tapi beras bukan lagi padi, sebagaimana padi belum beras. Nasi itu substansinya padi atau beras, tapi sudah melalui proses suatu pencapaian transformatif. Para pemakan nasi tidak antipadi, tapi juga tidak makan padi dan menanggalkan kulit padi. Pemakan nasi sangat membutuhkan beras, tapi tidak makan beras dan tidak membiarkan beras tetap jadi gumpalan keras. Pemakan nasi memproses bahan dan substansi yang sama menjadi atau menuju sesuatu yang baru.

Jadi, jika pemburu atau pengabdi Allah tidak antidunia, tidak antimateri, tidak antibenda, tapi juga tidak menyembah benda, melainkan mentransformasikan (mengamalsalehkannya), meruhanikannya (menyaringnya menjadi bermakna akhirat). Bahkan manusia akan menanggalkannya dan meninggalkan dirinya sendiri (gumpalan individu, wajah, badan, performance, eksistensi dunia), karena ‘dirinya’ di akhirat, dirinya yang bergabung ke Allah adalah sosok amal salehnya.

Pada ‘citra’ waktu, dematerialisasi, peruhanian, deindividualisasi, dan deeksistensialisasi berarti pengabdian. Pembebasan dari kesementaraan. Yang ditanggalkan dan ditinggalkan adalah kesementaraan. Segumpal tanah bersifat sementara, tapi ia difungsikan dalam sistem manfaat dan rahmat, maka fungsinya itu mengabdi. Sebagaimana gumpalan badan kita serta segala materi eksistensi kita bersifat sementara, yang menjadi abadi adalah produk ruhani pemfungsian atas semua gumpalan itu.

Melampiaskan dan Mengendalikan


Juga dalam proses tauhid horisontal, penyatuan berarti sosialisasi pribadi. Kalau masih pribadi yang individualistik (ananiyyah), ia gumpalan. Begitu integral-sosial (tawhid basyariyyah), ia mencair, melembut. Yang ananiyyah itu temporer dan berakhir, yang tauhid basyariyah itu baqa’ dan tak berakhir.

Identitas sosial, harta benda, individu, segala jenis pemilikan dunia, dienergikan, diputar, disirkulasikan, didistribusikan, dibersamakan atau diabadikan ke dalam keberbagian sosial. Itulah peruhanian horisontal.

Karena itu, proses-proses menuju keadilan sosial, kemerataan ekonomi, distribusi kesejahteraan, kebersamaan kewenangan dan lain sebagainya–sesungguhnya merupakan aktualisasi tauhid secara horisontal.

Kita tinggal memperhatikan setiap sisi, segmen dan lapisan dari proses sosial umat manusia (pergaulan, kebudayaan, negara, sistem, organisasi) melalui terma-terma materialisasi versus peruhanian, satu versus kemenyatuan, pensementaraan versus pengabdian, penggumpalan versus pelembutan, sampai akhirnya nanti pelampiasan versus pengendalian. Budaya ekonomi-industri-konsumsi kita mengajak manusia untuk melampiaskan. Sementara agama menganjurkan manusia untuk mengendalikan. Kalau kedua arus itu sama-sama menemukan lembaga dan kekuatan sejarahnya yang berimbang, konflik peradaban akan serius.

Ibadah puasa merupakan jalan ‘tol’ bagi perjuangan manusia untuk mencapai kemenangan di tengah tegangan-tegangan konflik tersebut. Juga dalam pergulatan antara iradah al-nas dalam arti individualisme individu-kecil dengan iradah Allah Individu Besar Total.

Kita bisa menolak ke terma sab’a samawat, tujuh langit– Roh-Benda-Tumbuhan-Hewan-Manusia- Ruhanisasi-Ruh– bisa kita temukan siklus-siklus kecil dan besar proses peruhanian yang diselenggarakan oleh manusia.

Atau terma Empat ‘Agama’–’agama’intuitif-instinktif, ‘agama’ intelektual, ‘agama’ wahyu, serta ‘agama atas agama’--kita bisa menemukan bahwa ketika penerapan wahyu –Agama terjebak menjadi berfungsi gumpalan-gumpalan, maka ‘agama atas agama’ merupakan fenomena peruhanian, kristalisasi substansi. Semua manusia bekerjasama menempuh nilai-nilai inti peruhanian yang mengatasi gumpalan-gumpalan aliran, sekte, kelompok, mazhab atau organisasi agama.

Tema lain yang mungkin bisa kita sentuh adalah cakrawala puasa la’allakum tattaqun. Produk maksimal puasa bagi pelakunya adalah derajat dan kualitas takwa. Dalam terapan empiriknya, kita mencatat stratifikasi fiqh/hukum-akhlak-takwa. Kondisi peradaban umat manusia masih tidak gampang untuk sekadar mencapai tataan manusia fiqh/hukum atau budaya fiqh/hukum. Apalagi naik lebih lagi ke level akhlak dan takwa.

..Tersesat ke Jalan yang Benar, Geologi

Senin, 12 September 2011


Geologi? Binatang apa sih itu? Itulah pertanyaan yang banyak ditujukan ke saya dahulu saat nekat mengarsir kolom pilihan jurusan ini saat mengikuti UMPTN. Tak tanggung-tanggung bahkan ibu saya pun meragukan ‘keberadaan’ jurusan ini. “Lha, jurusan apa itu? Nanti kerjanya kayak apa?”, tanya beliau sambil mendelik. Namun maaf saja, tidak seperti sebagian mahasiswa lain yang terdampar di geologi karena blind date, saya sendiri merasa sudah cukup paham binatang apa itu geologi.  Jadi, tidak hanya ekstra telaten mempelajari susunan mata kuliah bermodalkan buku kurikulum kampus yang saya pinjam, saya pun sudah melakukan wawancara dengan beberapa senior yang kebetulan kuliah di geologi. Dengan modal reconnasissance awal itu, mata saya pun lebih terbuka tentang apa-apa yang dipelajari nantinya selama kuliah jika saya masuk ke jurusan itu. Tentu saja, saya juga sudah tahu bahwa hampir semua hitungan yang berat-berat dalam geologi di-convert dan disajikan dalam bentuk tabel dan chart. Jadi, kita tinggal mem-plot-kan saja titik perpotongan dari sumbu-sumbunya dan nilai itulah yang kita ambil. Seberapa akurat kah hasilnya itu? Yah, beda sepuluh-dua puluh persen dalam geologi adalah sah-sah saja, apalagi jika chart yang kita gunakan adalah hasil fotokopian textbook yang kesekian kali turunan sehingga skalanya pun sudah mulur-mulur tidak karuan. Idealnya sih, menurut textbook yang saya baca, seorang geologist adalah seorang yang awalnya juga ahli di bidang biologi, fisika, kimia dan matematika. Dan well, saya tidak ahli di bidang itu satupun kecuali agak sedikit nyangkut di biologi (itu pun banyakan hapalnya di pelajaran reproduksi he). Jadi sebenarnya motivasi saya masuk geologi cukup jelas : “Saya senang naik gunung dan saya tidak jago sama sekali dalam ilmu pasti namun sangat ingin sekali menyandang gelar Sarjana Teknik biar keren”.
Dapat ditebak dengan mudahnya tentu saja, dua semester pertama saya nilainya hancur berantakan. Penyebabnya adalah bertaburannya Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) yang wajib diambil seperti Fisika, Kalkulus dan Kimia. Belum puas menyiksa mahasiswa dengan mata kuliah kelas berat itu, muncul lagi mata kuliah hasil turunannya seperti Kimia Analis dan Kimia Fisika. Walhasil, para dosen mata kuliah itu pun menjadi musuh bebuyutan kami. Dan stereotype dosen-dosen dari MIPA pun tetap melekat erat di mereka, old-fashioned, kaku, dan tidak komunikatif. Bagaimana tidak namanya old-fashioned, dandanan mereka rata-rata adalah gaya pemuda tahun 70-an; celana cutbrai, kemeja ketat kancing atas dibuka dan tentu saja dengan kacamata setebal pantat botol bertengger di atas hidung. Rina, seorang teman SMA saya yang telah menamatkan kuliah D3-nya di jurusan Kimia Terapan salah satu PTN di Jakarta dan meneruskan ekstensi S1-nya di MIPA sini, nyeletuk : “Busyet dah mahasiswa-mahasiswi di sini, masak pergi kuliah pakai kemeja merah bawahannya celana coklat!”. Saya pun mencoba berkelit, menerangkan bahwa dari segi berpakaian memang kami masih jauh dari namanya modis, maklum ndeso, tapi inilah kampus yang terkenal dengan kesederhanaannya dan lebih mengutamakan otak daripada penampilan. Masih merasa dendam dengan statement teman saya itu, ‘tema perang’ yang sering kami angkat pun berselubung arogansi jurusan (walaupun intinya adalah dasar kaminya saja yang tidak sanggup menghadapi siksaan ganas dosen-dosen mata kuliah dasar itu). Arogansi jurusan ini kadang-kadang juga bisa membuat kami berubah jadi mahasiswa yang menyebalkan. “Mbak-mbak, ngapain sih kuliah 5 tahun cuma untuk belajar gigi saja, gak kelamaan tu Mbak? Kami saja 5 tahun kuliah sudah khatam belajar bumi dan alam semesta, sama isi-isinya lagi!”, demikian goda kami ke seorang mahasiswi Kedokteran Gigi yang kebetulan cukup manis parasnya.
Indeks Prestasi saya di semester I hanya mencapai 2,6 lebih sedikit, hanya masuk ke golongan PMDK (Perhimpunan Mahasiswa IP Dua Koma). Selain saya, ada juga beberapa teman bernasib malang yang dikutuk terjerumus masuk ke golongan Nasakom (nasib satu koma). Karena itu pulalah saya menargetkan bahwa paling tidak saya harus lulus nanti minimal mengantongi Indeks Prestasi Kumulatif 2,75. Membayangkan untuk dapat lulus dan termasuk dalam klan Primagama (Perhimpunan Mahasiswa IP Tiga Koma) bagi saya yang otak pas-pasan ini, rasanya hampir tidak mungkin. Dipastikan penyumbang terbesar jebloknya IP saya di tahun pertama itu adalah nilai-nilai MKDU yang bertaburan dengan nilai sadis C, D dan E. Bahkan pada mata kuliah Kimia Dasar I, yang wajib diambil pada semester pertama, saya sukses untuk tidak lulus dengan dianugerahi nilai E. Penasaran, kesempatan semester pendek tahun berikutnya saya mencoba mengambil ulang mata kuliah itu dan mendapat nilai yang lebih lumayan, D. Masih penasaran lagi (campur emosi), pada semester ganjil tahun ketiga saya kejar lagi Kimia Dasar I itu dan sukseslah dianugerahkan kembali dengan nilai E sebagai penilaian final. Akhirnya, pasrah dengan ketidakadilan yang saya rasakan, nilai D keparat itulah yang digunakan dan termaktub dalam Kartu Hasil Studi saya untuk selamanya.
Teman saya Yadi lebih parah lagi nasibnya, selama menjalani kuliah 5 tahun selama itu pula setiap tahunnya dia mengambil mata kuliah Kimia Fisika. Jadi, MKDU Kimia Fisika sudah berubah statusnya jadi mata kuliah wajib baginya. Sebenarnya, dosen mata kuliah susah ini cukup aneh juga orangnya. Jadi jika beliau memakai ikat pinggang, saking panjangnya ikat pinggang itu seolah-olah membelit tubuhnya sebanyak dua putaran. Ujung ikat pinggangnya berakhir di belakang kanan badan, bukan di samping kiri depan seperti kebanyakan orang-orang. “Mbok yo dipotong ikat pinggangnya, atau beli baru yang pas di badan gitu lho..”, begitu gumun salah seorang teman. Cerita ‘cinta segitiga’ antara Yadi, Kimia Fisika dan dosennya ini langsung merekah berbunga-bunga tepat pada semester pertama. Awalnya Yadi merasa tidak puas dengan nilai C yang diperoleh karena dia merasa bisa mengerjakan dengan baik soal ujiannya. Apalagi si Mulyono yang notabene nyontek plek kerjaannya Yadi, malahan dapat nilai B (saya sendiri untuk mata kuliah ini memperoleh nilai A-thanks god, satu-satunya nilai A dalam MKDU yang saya peroleh tapi saya sendiri tidak dong blas sama sekali akan materi kuliahnya). Penasaran, tiap tahun dia pun mengulang, dan tahun kedua malahan dia mendapat nilai lebih buruk, D. Tambah emosi, dia mengulang lagi di tahun ketiga dan memperoleh nilai yang tetap sama, D. Dia sudah merasa demikian kalapnya ketika mengulang lagi di tahun keempat dan tetap saja mendapat nilai D, hingga dia datangi dosen itu yang ternyata mengaku stress dengan anak geologi karena selalu minta nilai bagus tapi tidak pernah memperhatikan beliau saat kuliah. Sampai-sampai dengan penuh arogan beliau memberikan soal ujian yang dia bilang tidak akan bisa dijawab satu pun oleh anak geologi. Akhirnya dengan penuh dendam membara menyala-nyala di dada, Yadi pun mengulang untuk kali terakhir dan dengan suksesnya ditasbihkan untuk tidak lulus dengan nilai E..! Satu-satunya nilai E yang pernah dia dapat seumur-umur selama kuliah.
Berapa orang kah yang bernasib parah seperti kami itu? Banyak juga sih, namun tetap saja di antara kami muncul beberapa ‘pengkhianat’ yang melejit cemerlang dan lulus dengan nilai A. Ehm, sebenarnya bukan pengkhianat sih, memang mereka dasarnya pintar-pintar kok. Ada seorang teman saya dari Sumatera, sebut saja Satriyo, yang otaknya saking encernya suka menetes kemana-mana kalau dia berjalan. Segala jenis cacing integral yang membingungkan dan menjijikkan bisa dia uraikan dengan cepat dengan hasil yang mengagumkan.  Namun sayangnya, giliran dia menghadapi materi kuliah transportasi butir sedimen, membayangkan perubahan ukuran dan bentuk butir yang terjadi seiring jauhnya jarak transportasi saja sudah kebingungan. Satu logika yang bagi saya begitu gampangnya, berubah menjadi sesuatu yang kompleks bagi dia. Begitu pula sebaliknya yang berlaku, benar-benar dunia geologi yang membingungkan!
Hiburan kami saat kuliah di semester awal adalah tentu saja mata kuliah-mata kuliah yang berhubungan dengan geologi itu sendiri, seperti Geologi Fisik dan Dinamik, Kristalografi dan Mineralogi serta Petrologi. Saya sendiri hampir selalu mendapat nilai baik untuk mata kuliah kegeologian, minimal B pasti sudah didapat di tangan. Walaupun sebenarnya saya merasa sama bodohnya saat menghadapi MKDU, namun tidak tahu kenapa nilainya selalu muncul lebih baik. Mungkin karena merasa lebih enjoy mengikuti perkuliahan, ah tapi entahlah. Bagaimana mungkin, kami yang bau kencur tidak tahu apa-apa ini sudah disodori oleh berbagai nama dan bentuk mineral serta puluhan jenis batuan yang harus dihapalkan. Mulai dari granit, granodiorit, riolit dari magma asam, hingga magma-magma lain serta berbagai batuan sedimen dan juga batuan metamorf yang merupakan turunan dari semua batuan sebelumnya. Targetnya sih, ini kata dosen mata kuliah Geodinamik, kami harus sudah fasih dengan tipe-tipe dan segala macam rupa batuan umum pada tahun pertama. Jadi misalnya kami sedang berjalan dan kaki tersandung batu, seorang mahasiswa geologi tahun pertama yang baik dan terlatih akan sudah sanggup untuk mengeluarkan makian : “Sompreet…!! Dasar ‘andesit’ sialan…!!”.
Bentuk dan warna bebatuan yang kami pelajari tersebut banyak yang serupa sehingga sangat-sangat membingungkan. Kejadian kocak yang saya ingat betul adalah saat dilakukannya tes praktikum Kristalografi dan Mineralogi, dimana kami harus mendeskripsi dan menentukan nama berbagai batuan dalam waktu kurang dari 2 menit. Bebatuan yang demikian banyak dan bermacam-macam jenis itu dijalankan dengan metode rolling ke teman di belakang. Jadi dalam waktu sekitar 1 jam, kami diserbu oleh berbagai bebatuan bermacam ukuran berwarna-warni dari berbagai jenis setiap 2 menitnya. Bunyi ‘tok!’, rasanya terdengar seperti gong kematian bagi kami karena bunyi mistar besi yang dihantamkan ke meja itu adalah penanda kami harus sudah selesai mendeskripsi batuan di tangan dan menyerahkannya ke meja belakang. Nah sialnya, seorang asisten dengan isengnya menyelipkan sepotong beton semen dan pecahan pantat botol di antara tumpukan bebatuan tersebut. Masih ingat persis dengan kejadian saat itu, “Hmm, batuan beku, abu-abu cerah, porfiroafanitik dengan fenokris kuarsa 2%, putih mengkilap, 1-2 mm, euhedral dengan masa dasar 98%, abu-abu cerah, skoriaan?”. “Kok cuma kuarsa ya yang kelihatan? Sedikit banget lagi!”, gumam saya agak kebingungan. “Ah sudahlah, pasti andesit ini!”, dan saya pun pede menuliskannya di lembar deskripsi. Dan tentu saja pecahan pantat botol tadi sukses saya deskripsikan sebagai batuan gelas vulkanik, coklat muda, glassy 100%, translucent. Seingat saya, tidak ada satupun teman yang berhasil mengenali itu sebagai beton dan beling! Sukseslah kami semua se-angkatan tertipu mentah-mentah dalam tes tersebut. Di akhir sesi sang ketua asisten berkata, “Tujuan saya menyelipkan beton dan beling itu bukan hendak menipu adik-adik lho ya. Kami hanya hendak menekankan bahwa deskripsi makroskopis tidak akan akurat tanpa memperhatikan singkapan batuan asalnya di lapangan”. Yeah, whatever the reason lah, yang jelas nilai kami juga tetap dikurangi gara-gara kehadiran dua barang terkutuk itu. Sejujurnya, saya sendiri pernah tertipu mentah-mentah saat mendeskripsi batuan, dan untungnya (sampai tulisan ini dibuat) tidak ada teman satu pun yang mengetahuinya. Saat sesi kuliah dan praktikum ruangan, kami diberi tahu bahwa materi erupsi gunung api yang terlempar ke udara dengan ukuran lanau dan lempung akan mengendap menjadi batuan tuff. Berwarna putih, ringan, mengandung banyak silika dan melampar mengisi cekungan. Salah satu cara empiris identifikasi paling cepat untuk tipe tuff adalah dengan menjilat bebatuan itu. Bila lidah terasa lengket tersedot menempel, berarti itu adalah positif tuff. Di sebuah kesempatan field trip, saya yang merasa menemukan batuan dengan lensa tuff di dalamnya mencoba menjilat kenampakan fragmen putih halus itu. Satu menit lamanya saya menjilat ‘tuff’ jejadian tersebut tanpa merasa lengket apa-apa, hanya untuk menyadari bahwa yang saya jilat itu adalah bercak besar dari kotoran burung yang sudah mengering !
Profil teman seangkatan saya sebenarnya cukup beragam, yang jelas saya ingat betul saat masuk ada sekitar 82 teman seangkatan dan 11 di antaranya berjenis kelamin cewek (satu orang cewek masih diragukan keaslian jenis kelaminnya karena sangat maskulin dan terbukti dalam beberapa kali trip ke lapangan selalu ditegur dengan sapaan ‘mas’ oleh para penduduk). Dahulu memang geologi adalah jurusan yang paling minim cewek, sehingga muncul julukan ‘jurusan 1 banding 3’. Bukan berarti satu cewek berbanding tiga cowok ya, tapi satu cewek dibagi untuk tiga angkatan! Belakangan, tidak tahu kenapa, geologi menjadi jurusan yang mulai banyak digemari cewek sehingga rasio 1 cewek vs 3 cowok bukanlah hal yang aneh lagi. Saat ini, kutukan 1 banding 3 itu saya rasa hanya masih berlaku di jurusan Teknik Mesin yang dalam satu angkatannya bisa memperoleh 2 mahasiswi saja sudah sangat-sangat beruntung. Latar belakang jalur masuk mahasiswa geologi pun bermacam-macam. Jaman saya saat itu cuma ada tiga, jalur Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), Pemilihan Bibit Unggul Daerah (PBUD) dan Pemilihan Bibit Atlet Daerah (PBAD). Nah, teman-teman non-UMPTN ini lah yang paling kasihan. Bukan apa-apa, seringkali mereka terdampar ke geologi tapi tidak tahu seperti apa nanti kuliahnya. Maklumlah, saat kelas dua SMA, mereka hanya mendaftar memilih jurusan tertentu tanpa merasa mendapat informasi yang cukup seperti apa profil jurusan tersebut sesungguhnya. Contohnya ya teman saya si jago kalkulus Satriyo tadi, yang merasa kesulitan mengadaptasikan diri dengan fenomena geologi yang lebih condong ke sifat abstrak daripada eksak. Yang lebih parah lagi, teman-teman non-UMPTN ini juga sering diejek-ejek kapasitasnya sebagai mahasiswa. Mengapa? Yah, karena mereka dianggap tidak ikut merasakan beratnya siksaan UMPTN. Tidak ikut merasakan susahnya dan pusingnya persiapan bimbel, desak-desakan mengantri formulir, hingga bersaing ketat se-antero nusantara memperebutkan kursi yang cuma ‘se-iprit’ jumlahnya itu. Tekanan mental itu, walaupun hanya tersirat, ternyata cukup dahsyat juga efeknya bagi sebagian orang. Saat akhir tahun pertama, beberapa rekan ketahuan mencoba mengambil tes UMPTN. Beberapa yang lulus, dan yang memang dari awal berniat pindah ke jurusan yang lebih bergengsi seperti Teknik Kimia, Teknik Elektro dan Kedokteran Umum pun segera hijrah. Ada juga yang cukup sableng, tampak beberapa rekan hanya mondar-mandir di tangga kampus menenteng-nenteng selembar koran lokal yang memuat nama-nama peserta kelulusan UMPTN. Dengan bangganya mereka men-stabilo namanya di situ dan memamerkan kelulusannya ke teman-teman yang lain. Apakah mereka juga akan pindah jurusan? Oh tidak, mereka ikut tes UMPTN lagi tanpa ada niat sama sekali untuk pindah jurusan. Mereka hanya hanya mau show off ke rekan-rekan lain bahwa sebenarnya mereka yang dulu masuk dari jalur non-UMPTN, sanggup untuk lulus UMPTN dan berhak memosisikan dirinya setara dengan yang lain. Kehilangan beberapa teman di tahun kedua (kami menjadi ber-78), tidak menyurutkan semangat kami melanjutkan kuliah ke semester-semester atas. Tahun kedua itu pulalah arogansi UMPTN vs non-UMPTN mulai mencair dan hilang sepenuhnya ditempa oleh waktu dan beratnya beban materi kuliah geologi yang dengan kompak kami hadapi bersama-sama.
Apakah akhirnya semua dari kami lulus dengan gemilang dan happy ending? Tidak juga sebenarnya, beberapa teman memang ‘menghilang’ di tengah jalan. Ada yang menghilang karena masalah keluarga, ada yang karena kesulitan ekonomi, ada yang sudah memperoleh pekerjaan dan berbagai masalah klasik lain yang umum menimpa mahasiswa ndeso seperti kami. Namun satu yang masih membekas di ingatan kami, seorang teman yang baik hati bernama Irwan Pandu yang berasal dari pulau Obi-Maluku, yang menghilang tanpa kabar selama dua tahun lamanya. Dan sangat mengejutkan saat berita terakhir yang saya terima, dia sudah bergabung ke salah satu laskar keagamaan dan terjun ke salah satu medan konflik di Indonesia kala itu. Benar-benar unik dan lain dari yang lain!

Moral of The Story :

Hidup adalah pilihan, dan jika sudah membuat pilihan, jalanilah sepenuh hati dengan segala konsekuensinya walaupun pahit rasanya.

math in love

Rabu, 13 Juli 2011
Al Khawarizmi, seorang ahli Matematik Islam ditanya tentang wanita terbaik ;
Dia menjawab :
Jika wanita solehah dan beragama = 1
Jika dia cantik; tambah 0 kepada 1 =10
Jika dia kaya ; tambah lagi 0 = 100
Dan jika dia dari keluarga baik-baik ; tambah lagi 0 = 1000
Tetapi jika yang "1" tiada...
maka...tiada apa yang tersisa pada wanita tersebut kecuali sekelompok "0"

karya kami H-1 perkab TJRC @PTB 26 DIVISI LINGKUNGAN

Sabtu, 25 Juni 2011
SARINAH
Sarinaaah....Sarinaaah...putri AAaaastutiii...

waktu ku berjalan ku melihat sarinah
waktu ku berlari ku menyapa sarinah ihiiiy
waktu ku bernyanyi ku teringat sarinah..
sarinah engkau gadis pujaan hatii

sarinaah putri Astuti
gadis desa belia manis skali
sarinaah putri Astuti
tunggu abang mengikrar janji di hati

lalu datang ibumu bernama sri astuti
melangkah pasti penuh harap cinta dan kasih
lambaikan tangan goyang kanan goyang kekiri
janda tua manis ku jatuh cinta lagi

astutii mama sarinah
sayang umurmu sekarang terlalu tua
astutii mama sarinah
sayang ku ttap cinta anakmu sarinah

reap: waktu ku brjalan mnyanyi ada astuti
wktu ku berlari menari ada sarinah
aku bingung cinta ini terbagi jadi dua hati
mau pilih sarinah atau astuti

astutii mama sarinah
sayang umurmu sekarang terlalu tua
sarinaah putri Astuti
gadis desa belia manis skali

astutii mama sarinah
sayang ku ttap cinta anakmu sarinah
sarinaah putri Astuti
tunggu abang mengikrar janji di hati 2x

SAYAP PATAH

ku melihatmu dgn tatapan yg penuh sendu
tak tau arah tak tau tujuan tuk melaju
cinta ini hanya seserpih hal yg tak pasti
ingin bersama lagi tapi waktu trlalu cepat untuk pergi


sayap patah ini ..akan ku bawa mati
hanya satu kata pasti utk cinta sejati.....  2x


menarilah tanpa ada cinta yg menghalangi
brnyanyilah tanpa perasaan yg mnghantui
tabahkan hati rebahkan tubuhmu disisi
satu pinta Jangan Pergi

sayap patah ini ..akan ku bawa mati
hanya satu kata pasti utk cinta sejati.....  2x

ASTI For Give Us

cari penggorengan.,pergi ke pasar pas shubuhan
cari teman2 utk masak org ratusan
capek letih lelah semua lemak di keluarkan
demi 1 tujuan konsum kita sejahtera.....

Reff:
Asti..for give us
maapin kita semua
cmungudh celalu cemungudh celamanya
asti for give us
maapin kita semua
pasang regulator.,langsung nyalain kompor....dumdz

lempar perabotan.,mulai ambil bahan masakan
demi 1 tujuan konsum kita sejahtera..

"asti..tiap cita rasa yg kau berikan.,trsalur dalam setiap konsum yg kau beri.,kami tak tau apakah ini curahan hatimu atau sebuah luapan emosimu..manis asam asin pait hambar (mbak astiii) tapi kami tak tak ada sie konsum yg sempurna.,org yg sempurna .,negara yg sempurna.,semua lebih dari cukup (mbak astii) terimakasih PTB.,terimakasih THA .,terimaksih sie sosial.,terimakasih TJRC.,terimakasih sie konsum.,(mbak astii)  terima kasih Asti.,terima kasih semuanya..
ASTIi..maafin kamii
Astii..terimakasiih...


Asti..for give us
maapin kita semua
cmungudh celalu cemungudh celamanya
asti for give us
maapin kita semua
pasang regulator.,langsung nyalain kompor....dumdz
YOLANDA



kehangatan keluarga divisi lingkngan..,dari H-1 PTB WDP 26.,disebuah tenda pleton bertuliskan BANTUAN Hj.Megawati Perjuangan.,waalau sempat rubuh di hari ke dua PTB..haha tapi tetep brdiri karena semngat kami demi lancar nya apa yg kami dan kawan2 usahakan..ini tak akan ku lupaaakan..kalau aku dikasi istana presiden pun..ini tetep bakal jdi harta yg lebih brharga daripada itu...
terimakasiih semuanya..

nananina

Selasa, 14 Juni 2011
sejak mngenal dan sampe skrg..raasa khawatir slalu muncul ketika aku tdk bisa mmberikan perhatian lebih.. mgkin yg aku rasa engkau tlalu mnuntut diriku..tpi aku yakin tdk sprti itu..jdi aku anggap itu tanda kasih sayangmu padaku..seneng nya liat bulan purnama malam ini..dikala trjadi kunjungsi superior..bner gk ya.. posisi garis lurus bnda2 langit.
dissaat pasang maksimal air laut krn trpengaruh gravitasi bulan.. desiran ombak di tepi pantai sana walau tak trdngar dari sini..tapi hati ku berdesir mnatap anugrah dan nikmat Alloh yg luar biasa itu..keindahan trsendiri dalam hati ketika trbayang duduk disampingmu mnyimak fenomena alam ini...
trsadar akan kebesaran Alloh..trsadar klo manusia sperti ku hanya lah sseonggok butiran pasir yg lebih kecildari itu..
teringat caramah ust.Jefri bbrapa waktu lalu.. ketika ada sepasang suami istri hendak mnjalankan ibadah haji..tapi tiba2 muncul didpn nya seorg yg krn ditakdirkan Alloh brtemu dgn nya..memohon bantuan dana utk anak nya yg tdk bisa ditebus dari rumah sakit karena biaya perawAtan..
hati sseorg suami dan istri itu trketuk utk mnolong nya dan ikhlas mmberikan dana yg seharusnya dipakai buat naik haji..
tapi krn kebesaran Alloh SWT..ada seorg sahabat dari pasangan suamistri trsebut yg melihat mereka berdua sedang mlaksanakan ibadah haji ditanah suci..sungguh luar biasa kehebatan Alloh..
bagi Alloh itu kecil..kalo dunia yg sebesar ini hanya bagai ssebutir pasir... apalah kita?
aku trmeneunung melihat nilai2ku jelek2..takut kalo rangking turun..galau hati ini..trsadar ibadahku kendor..
Ust sukardi guru smp ku..brkata.."ada kesinambungan dari nilai akademik dan ibadah kita kpd Alloh"
naik turun nya juga,..
wah wah..ywda de..setelah iini aku tulis aku mau ikhtiar ah..tingkatin itu..
buat apa galau buat apa galau galau itu tak ada gunanya,...yg guna adalah cara nyelesein kegalauan itu..!!.

seneng nya jdi tmpat cerita

Senin, 13 Juni 2011
sebuah kebahagiaan tersendiri jika ada teman yg mau crita kepadaku ttg masalahnya...trnyata dibenakku yg slama ini cuman jdi pengacau org lain..sok sok an..tapi tetep aja masih ada temen baik ku yg masih mau crita ke aku..bahagianya ketika apa yg aku lakukan dgn mndngarkan dia bercerita..menanggapi ceritanya..mmberikan pengalaman ku yg bsa ku bagi padaNya agar dia punya referensi agar dapat mnyeeleseikan masalahnya sndiri..biar aku gk malah kyk doktrin dia biar harus ini haru itu dgn maasalahnya..tapi aku brusaha mmbagi apa yg ku punya..entah ditanggapi apa sama dia ato org lainn..mbribik lah caper lah suka ambil dan rebut hati temen lah..ah biar..
oia..aku mau crita..
aku punya temen yg udah dkeeet bgt dgn ku..mgkin sdekat org tua dan adekku di hatiku..seseorg yg mgkin aku blum tau bnyak ttg dia..apakah dia udah memahamiku ato blum..tpi aku brusaha buat paham padanya
nah..kita deket..biasa aja walau mgkin kta org lain itu uda bukan dket lagi..ya aku akui udah lebih dari deket


tiap aku mnyapa dia..slalu ada yg cia cie..ketemu dikit aja mesti ada yg cia cie..haha aku pernah crita ini ke temen ku yg lain..haha ktanya itu cuman krn mereka iri ato apalah..tapi ada yg krn ideologi nya inilah itu lah jdi agk pie..
nah terus..knapa coba klo org lain yg lagi bicara ato ketemu mesti gk diapa2in..haha okelah krn emang gk da apa apa..tapi apakah kita tau..
sungguh ya Alloh pemilik hati ini yg bisa mngerti mana yg bner dan kurang bner..
duh amburadul ki sistem e.. ngrasa ada yg gk tepat tapi aku gk bisa ngrubah nya..
org tua ku pernah bilang...ati ati yo le dgn permainan pemikiran karo ideologi..soale muslim sing cah enom jaman saiki gmpang kelebon akeh ideologi..nah saking akeh e..dadi amburadul..
wes wes ngantuk aku..lnjut pankpan...daaah
med bobok med malem...

lamaran mu Ku Tolak

Jumat, 10 Juni 2011
Mereka, lelaki dan perempuan yang begitu berkomitmen dengan agamanya. Melalui ta’aruf yang singkat dan hikmat, mereka memutuskan untuk melanjutkannya menuju khitbah. Sang lelaki, sendiri, harus maju menghadapi lelaki lain: ayah sang perempuan.
Dan ini, tantangan yang sesungguhnya. Ia telah melewati deru pertempuran semasa aktivitasnya di kampus, tetapi pertempuran yang sekarang amatlah berbeda. Sang perempuan, tentu saja siap membantunya. Memuluskan langkah mereka menggenapkan agamanya. Maka, di suatu pagi, di sebuah rumah, di sebuah ruang tamu, seorang lelaki muda menghadapi seorang lelaki setengah baya, untuk ‘merebut’ sang perempuan muda, dari sisinya.
“Oh, jadi engkau yang akan melamar itu?” tanya sang setengah baya.
“Iya, Pak,” jawab sang muda.
“Engkau telah mengenalnya dalam-dalam? ” tanya sang setengah baya
sambil menunjuk si perempuan.
“Ya Pak, sangat mengenalnya, ” jawab sang muda, mencoba meyakinkan.
“Lamaranmu kutolak. Berarti engkau telah memacarinya sebelumnya? Tidak bisa. Aku tidak bisa mengijinkan pernikahan yang diawali dengan model seperti itu!” balas sang setengah baya.
Si pemuda tergagap, “Enggak kok pak, sebenarnya saya hanya kenal sekedarnya saja, ketemu saja baru sebulan lalu.”
“Lamaranmu kutolak. Itu serasa ‘membeli kucing dalam karung’ kan, aku tak mau kau akan gampang menceraikannya karena kau tak mengenalnya. Jangan-jangan kau nggak tahu aku ini siapa?” balas sang setengah baya,
keras.
Ini situasi yang sulit. Sang perempuan muda mencoba membantu sang lelaki muda. Bisiknya, “Ayah, dia dulu aktivis lho.”
“Kamu dulu aktivis ya?” tanya sang setengah baya.
“Ya Pak, saya dulu sering memimpin aksi demonstrasi anti Orba di Kampus,” jawab sang muda, percaya diri.
“Lamaranmu kutolak. Nanti kalau kamu lagi kecewa dan marah sama
istrimu, kamu bakal mengerahkan rombongan teman-temanmu untuk mendemo rumahku ini kan?”
“Anu Pak, nggak kok. Wong dulu demonya juga cuma kecil-kecilan. Banyak
yang nggak datang kalau saya suruh berangkat.”
“Lamaranmu kutolak. Lha wong kamu ngatur temanmu saja nggak bisa, kok mau ngatur keluargamu?”
Sang perempuan membisik lagi, membantu, “Ayah, dia pinter lho.”
“Kamu lulusan mana?”
“Saya lulusan Teknik Elektro UGM Pak. UGM itu salah satu kampus
terbaik di Indonesia lho Pak.”
“Lamaranmu kutolak. Kamu sedang menghina saya yang cuma lulusan STM ini tho? Menganggap saya bodoh kan?”
“Enggak kok Pak. Wong saya juga nggak pinter-pinter amat Pak. Lulusnya saja tujuh tahun, IPnya juga cuma dua koma Pak.”
“Lha lamaranmu ya kutolak. Kamu saja bego gitu gimana bisa mendidik
anak-anakmu kelak?”
Bisikan itu datang lagi, “Ayah dia sudah bekerja lho.”
“Jadi kamu sudah bekerja?”
“Iya Pak. Saya bekerja sebagai marketing. Keliling Jawa dan Sumatera
jualan produk saya Pak.”
“Lamaranmu kutolak. Kalau kamu keliling dan jalan-jalan begitu, kamu
nggak bakal sempat memperhatikan keluargamu.”
“Anu kok Pak. Kelilingnya jarang-jarang. Wong produknya saja nggak
terlalu laku.”
“Lamaranmu tetap kutolak. Lha kamu mau kasih makan apa keluargamu,
kalau kerja saja nggak becus begitu?”
Bisikan kembali, “Ayah, yang penting kan ia bisa membayar maharnya.”
“Rencananya maharmu apa?”
“Seperangkat alat shalat Pak.”
“Lamaranmu kutolak. Kami sudah punya banyak. Maaf.”
“Tapi saya siapkan juga emas satu kilogram dan uang limapuluh juta Pak.”
“Lamaranmu kutolak. Kau pikir aku itu matre, dan menukar anakku dengan
uang dan emas begitu? Maaf anak muda, itu bukan caraku.”
Bisikan, “Dia jago IT lho Pak”
“Kamu bisa apa itu, internet?”
“Oh iya Pak. Saya rutin pakai internet, hampir setiap hari lho Pak
saya nge-net.”
“Lamaranmu kutolak. Nanti kamu cuma nge-net thok. Menghabiskan
anggaran untuk internet dan nggak ngurus anak istrimu di dunia nyata.”
“Tapi saya ngenet cuma ngecek imel saja kok Pak.”
“Lamaranmu kutolak. Jadi kamu nggak ngerti Facebook, Blog, Twitter,
Youtube? Aku nggak mau punya mantu gaptek gitu.”
Bisikan, “Tapi Ayah…”
“Kamu ke sini tadi naik apa?”
“Mobil Pak.”
“Lamaranmu kutolak. Kamu mau pamer tho kalau kamu kaya. Itu namanya
Riya’. Nanti hidupmu juga bakal boros. Harga BBM kan makin naik.”
“Anu saya cuma mbonceng mobilnya teman kok Pak. Saya nggak bisa nyetir”
“Lamaranmu kutolak. Lha nanti kamu minta diboncengin istrimu juga? Ini
namanya payah. Memangnya anakku supir?”
Bisikan, “Ayahh..”
“Kamu merasa ganteng ya?”
“Nggak Pak. Biasa saja kok”
“Lamaranmu kutolak. Mbok kamu ngaca dulu sebelum melamar anakku yang cantik ini.”
“Tapi pak, di kampung, sebenarnya banyak pula yang naksir kok Pak.”
“Lamaranmu kutolak. Kamu berpotensi playboy. Nanti kamu bakal selingkuh!”
Sang perempuan kini berkaca-kaca, “Ayah, tak bisakah engkau tanyakan
soal agamanya, selain tentang harta dan fisiknya?”
Sang setengah baya menatap wajah sang anak, dan berganti menatap sang
muda yang sudah menyerah pasrah.
“Nak, apa adakah yang engkau hapal dari al-Quran dan Hadits?”
Si pemuda telah putus asa, tak lagi merasa punya sesuatu yang berharga.
Pun pada pokok soal ini ia menyerah, jawabnya, “Pak, dari tiga puluh
juz saya cuma hapal juz ke tiga puluh, itupun yang pendek-pendek saja.
Hadits-pun cuma dari Arba’in yang terpendek pula.”
Sang setengah baya tersenyum, “Lamaranmu kuterima anak muda. Itu
cukup. Kau lebih hebat dariku. Agar kau tahu saja, membacanya saja
pun, aku masih tertatih.”
Mata sang muda ikut berkaca-kaca.

GTM11

Minggu, 22 Mei 2011
hari sabtu 14 mei 2011..aku fita totok berniat menjalankan sebuah rencana sebelum perjuangan angkat dragbar dilakukan..

jam bu triwik baru berlangsung 5mnit..aku dan fita mncoba izin ke bu triwik buat gk ikut jam pelajaran beliau..di mulai dgn sapaan..bu triwik..kulo ajeng izin mboten tumut plajaran njenengan,,.. "arep nangdi jek" jawab beliau.. mau ikut seleksi jumnas buk..

"oh oke..mugo lolos yo jeck..dijogo kuwi istrine" "what?" piokirku..haha ojo nesu lho des..haha

aku ketemu totok di parkiran dan disambut motorku yg susah mnyala..haha kademen ketokke sayang ku kuwi sing warna biru..haha tormotor..

perjalanan dimulai..aku totok fita mnempuh jarak sekitar 3-4km..

sampai di mako..kami ketemu mas bahar dan langsung disuguhi selembar kertas yg berisi soal seleksi tertulis jumbara nasional..wah alhamdulillah aku bisa mngerjakan walau tdk semuanya,,dooakan ya tmen2..setelah itu kita berjaka pergi dari mako..nah aku fita totok go to my home..

haha..sampenya di pasar kotagede si fita brtanya.. "ini daerah mana e dam?" "iki kotagede fit..haha ini lho yg namanya pasar,,hehe"nah waktu di perempatan ringroad..aku motorku tepat brhenti di depan andong..waahahaha ada kejadian lucu.. totok hampir dicium sama kuda nya..haha

nah sampai dirumah..pintu rumahku dibuka oleh ibukku.. lgsung saja dipersilahkan masuk ..trus kami di suruh makan.. haha fita sama totok masih malu2.. waha menit demi mnit berlalu..dirumahku fita dan totok seneng bgt maenan sama adekku..fita gk kuat nggendong adekku..saking gemuknya..

ywda..udah jam 3 tho..lgsung wae..fita sama totok  tak suruh mandi aja..ntar aku hbis kalian..

nah setelah pada mandi semua..kami sholat ashar bertiga di musola kecil dirumahku..trus tepat jam 5 lebih 15 kmi berangkat ke lokasi gtm..

eh tapi sblum brngkat kmi sempet nnton tivi haha nnton acara yg lucu bgt..the master chef..edyaan atos bgt juri nya..haha "untung masih ada klepon" satu kalimat yg kami ingat dari acara itu..

trus sampe di lokasi gtm di dusun kebregan haaha trnyata aku udah apal daerah itu..jdi ndak takut trsesat..haha tapi masalahanya adek2 nya yg mgkin bisa takut trsesat..haha

oke..malam itu ada kontrak kerja yg harus disusun..haha tapi seperti biasa..klo ada kntrak kerja kyk gitu..mbikinnya mesti lamaa..persetujuan sana sini..nah dari pngalaman seperti itu..pas enite aku dan azka gk mau berlama2 dan segera mnyelesaikan..simple tapi ditaati dan bermakna..

nah pas malem nya itu..kok bnyak yg bertele2 gitu..dan sperti biasa juga.. "bner kata2 nya totok "haha..hnya jdi sebuah wacana saja" "

oke..lpakan saja..lanjut ke acara brikut nya..kami peserta disuruh istirahat..tapi tetep aja aku totok azka dauz maen remi berempat trpisah dari strata 21 yg lain..wah sedih nya..terasa nge gep bgt..hiks hiks..

tpi entah gmna ada yg sadar ato ada apa..dateng fita pengen ngikut maen..trus tak suruh..cari temen ana fit.. nah datreng lah sama wening..dan akhir nya kmai berenam eh bertujuh tambah asti maen remi dgn 2 deck kartu..sampe jam 12 kami maen..oke dah..aku mulai ngantuk dan ku putuskan utk istiraha krn lelah trtawa senang brsama tmen2..

jam 00.30 aku dibangunkan deska..dan sudah disuruh utk prjalanan malem..

dan dua hal yg ku ingat dar pejalaanan itu..salah rute dan disuruh maen game kecil yg intinya hanya nyuruh seri aja bertele tele..

hari sudah pagi..yg lain pada senam aku mandi dulu aja biar seger..nah hbis itu kklompokku maju prtama utk dragbar.. dan prestasi adek2 trwujud..dragbar yg mereka buat bagus yey aku senang punya adek2 kyk mereka..

perjalanan pun dimulai..tanjakan dan turunan kami lewati dgn mmbawa dek salma sbgai korban..pos demi pos..ita lewati..dari 1 sampe enam..dan aku punya komentar buat 3 pos dari 6 pos...

haha..mbok yo biasa wae nek nginstruksi..aku wae sing sak strata ngroso raenak nek dikoyo ngonokke opo mneh adek kls sing wes do kritis2 ngenee..aduuh ayolah strata 21..pahamilah strata 22..jgn dgn idealisme kalian sndiri2 dan hrus bgini bgitu.. ..

aku makjleb waktu ada adek 22 yg bilang gini ke aku..kmarin.. "21 ki sok perfectsionis" tapi bahasane lewih alus iki tak kasarke ben do lewih kroso..

okeoke..sampe dmnba tadi..nah dikahir pos enam kami salah rute lagi gara gara ada tanda yg slahn ato gmna..

"SATU HAL YG GK PERNAH ADA ATO JARANG ADA DI SETIAP ACARA LAPANGAN TJRC : PENJARING ATO PNYISIR" ini sebuah plajaran yg aku ambil dari SCOUT..waktu LG kmarin..krn aku jdi pnjaring..bnyak skali manfaat yg ada..knapa gk diterapin juga di tjrc..

oke..walau trsesat paracetamol tetep jdi yg pertama sampai..hehe

oke hbis ashar kami brnjak pulang ke rumah masing2..eits tapi bima aku luthfi ateng harus ke smpit dulu buat ngembaliin tenda...

oia..inget ini ndak?

"selamat tinggal kekasih ku..abang pergi takkan lama..hanya 2 hari saja..abang pergi tuk gtm..oaeo oaeo oaeo oaeo oaeo oaeo..2x"

knaap aku milih yel itu..haha ini karena...nananina.. :p

ckckckckck gtm oh gtm..siip dah..

ealah nyampe rumah...ibu nya deska nyariin deska og pie..knapa gk pulang2..